1. Kondisi tanah
Daerah penghasil kedelai utama di Argentina terletak antara 28° dan 38° Lintang Selatan. Ada tiga jenis tanah utama di daerah ini:
1. Tanah lempung berpasir yang dalam, gembur, dan kaya akan komponen mekanis cocok untuk pertumbuhan kedelai.
2. Jenis tanah liat cocok untuk pertumbuhan tanaman pangan lainnya, tetapi kedelai juga dapat ditanam secara sedang.
3. Tanah berpasir merupakan jenis tanah tipis dan tidak cocok untuk budidaya kedelai.
Tingkat pH tanah memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan kedelai. Sebagian besar tanah di Argentina memiliki nilai pH tinggi dan cocok untuk pertumbuhan kedelai.
2. Kondisi iklim
Kondisi iklim di daerah penghasil kedelai utama di Argentina bervariasi, tetapi secara umum, musim semi berlangsung singkat dan suhunya cocok. Musim ini merupakan periode kritis bagi pertumbuhan kedelai. Iklim di musim panas panas dan curah hujan lebih sedikit, tetapi suhu musim panas rata-rata di sebagian besar daerah relatif rendah dan curah hujan relatif sering, sehingga menjamin kelembaban bagi pertumbuhan kedelai. Musim gugur merupakan periode panen, dengan curah hujan lebih sedikit dan suhu yang sedikit lebih dingin.
Karena kondisi geografis alami Argentina, kedelai memerlukan periode pencahayaan yang panjang selama pertumbuhan dan dapat tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari yang cukup.
3. Sumber daya air
Selama musim tanam kedelai, Argentina memiliki sumber daya air yang relatif melimpah. Argentina kaya akan sungai dan danau, dan terdapat sumber daya air bawah tanah yang melimpah di bawah tanah. Hal ini memungkinkan kedelai untuk memastikan pasokan air yang cukup selama masa tanam. Selain itu, kualitas sumber daya air di Argentina secara umum baik dan tidak akan berdampak negatif pada pertumbuhan kedelai.
Ringkasan: Kondisi alam Argentina seperti tanah, iklim, dan sumber daya air sangat cocok untuk pertumbuhan kedelai. Itulah sebabnya Argentina telah menjadi salah satu produsen kedelai terkemuka di dunia.
Waktu posting: 30-Nov-2023